Sunday 19 April 2015

Cerita Inspiratif berhijab



Catatan Ngatini 
Edisi  : Berhijab
                Setelah meminta kepada Fatimah untuk membantu aku menjadi wanita seperti dirinya, akupun mulai mengenal satu per satu kebiasaannya, dan yang pertama kali di ajarkan kepadaku adalah, berhijab.
                 Sejak SMA aku tinggal sendiri di kota tempat aku merantau, orangtuaku tidak pernah memberikan didikan dalam hal agama, bagi mereka uang adalah segalanya dengan memberiku materi mereka sudah beranggapan bahwa aku telah bahagia. Jujur saja urusan buka tutup aurat tidak pernah aku fikirkan, aku bahkan beranggapan bahwa tidak ada batasan untuk urusan aurat, namun setelah Fatimah memberikan penjelasan kepadaku sedikit demi sedikit akupun mulai faham akan kewajiban dalam menutup aurat.
                “Wanita adalah ciptaan Allah yang paling istimewa, Allah memberikan tugas bagi seorang perempuan untuk menjadi pendidik pertama bagi anak-anaknya, namun perempuan juga membawa tanggung jawab besar di pundaknya karena setiap keputusannya memiliki resiko, salah satu contohnya dalam menutup aurat, ketika seorang perempuan tidak menutup aurat ada 4 laki-laki yang ikut terseret keneraka pertama ayahnya, kedua suaminya, ketiga anak laki-lakinya, dan keempat saudara laki-lakinya. Nah dengan demikian wajiblah kita dalam menutup aurat dikarenakan itu adalah perintah Allah SWT lansung dalam surah An-Nur ayat 31-32 dan surah Al-Ahsab ayat 59” jelas Fatimah dengan ramah.
                Setelah mendapatkan penjelasan dari Fatimah, rasa takut menghantui fikiranku, takut jika yang dikatakan Fatimah itu benar, namun Setan-setan mulai mencoba bermain dengan fikiranku,berbagai alasan kugunakan untuk menghindar dari kewajiban itu. “Bagaimana aku bisa berhijab di tempat sepanas ini? bagaimana aku bisa berhijab sedang sikapku tidak mencerminkan seperti seorang muslimah? Oh tuhannn bagaimana ini” keluhku dalam hati. Malam sudah semakin larut, bayang-bayang tentang hijab menghantui fikiranku. Rasanya sulit untuk memutuskan sebab dalam diriku terjadi pertempuran yang dasyat dimana pro dan kontra akan hijab sebagai pokok permasalaan. Keesokan harinya dengan mata sayup aku berjalan menuju ketempat tinggal seorang wanita yang ramah dan anggun, yah siapalagi kalau bukan Fatimah. Tanganku yang lemas mulai ku gerakkan, perlahan aku mencoba meraih daun pintu Fatimah. “tok…tok…tok Assalamu’alaikum” aku mulai  mengetuk pintu, “Waalaikum salam” jawab Fatimah dengan suara samar-samar. Saat Fatimah membuka pintu, ekspresinya berubah, seolah menunjukkan kecemasan yang berlebihan. “Ya Allah ukhti, apa yang terjadi dengan wajahmu? Dirimu seperti orang yang sedang kurang sehat” Tanya Fatimah dengan cemas. Akupun menceritakan kronologisnya kepada Fatimah, dan setelah berbicara panjang lebar Fatimah beranjak dari tempat duduknya kemudian mengambil segelas air putih untuk di berikan kepadaku.
                Setelah beberapa lama, akupun mulai nampak segar, Fatimah mendekat kearahku dan memegang pundakku “Ukhti, mungkin ini sedikit sulit untukmu, namun ini adalah jalan hidup yang kamu harus pilih dan jangan khawatir akan hatimu yang belum mencerminkan bahwa kamu adalah seorang yang pantas untuk berhijab, ketahuilah akupun dulu seperti dirimu, tidak mengenal hijab dan tidak tahu akan kewajiban berhijab itu seperti apa. Namun aku berfikir, tidak ada kesiapan tanpa aksi terlebih dahulu dan setelah aku terapkan aku sadar bahwa dengan hijabku,aku dapat memilih tempat yang sepantasnya aku datangi, teman yang seharusnya ku kunjungi, ucapan yang seharusnya keluar dari lisanku, sikap yang harus aku ambil ketika dalam kesedihan, dan masih banyak lagi. Sungguh hijab menjadi rem buatku yang masih pemula dalam berhijab serta menjadi guru bagiku yang belum tahu apa-apa. Nah ukhti tidak usah takut, kamu butuh proses dalam menggunakan hijab namun dirimu harus menanamkan dalam hati akan keseriusan untuk melakukan perubahan. Ingatlah bahwasanya Allah SWT tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum tersebut mengubah diri mereka sendiri terlebih dahulu dan  Jangan sampai panas di dunia kau khawatirkan sedangkan panas di akhirat kau abaikan.semangat ukhti”
Setelah mendengar penjelasan dari Fatimah akupun mulai berfikir akan kewajibanku sebagai seorang muslimah, ternyata banyak tanggung jawab yang harus aku pikul dalam hidupku. Aku sadar bahwa tidaklah mudah menjadi seorang muslimah yang baik. Namun aku tetap harus memilih yang terbaik, mungkin mentalku tidaklah sekuat Fatimah, tetapi aku akan mencoba yang terbaik untuk mencapai tujuanku. Dan setelah aku menimbang apa yang dikatakan oleh Fatimah aku mulai sadar bahwa aku harus memilih jalan ini, yaitu jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya. Selang beberapa hari aku mulai menggunakan jilbab yang mengulur ke seluruh tubuh dan kerudung yang menutupi dadaku. Semoga  dengan pilihanku ini aku bisa menjadi seorang muslimah seperti Fatimah.
Pemenang kehidupan adalah orang yang tetap
Sejuk ditimpa yang panas, yang tetap manis
Ditempa yang sangat pahit, yang merasa kecil
Meskipun telah menjadi besar, serta tetap
Tenang di tengah badai yang hebat”

Tips menggunakan hijab syar'i agar tampak menawan dan elegan


 
          Busana adalah salah satu  kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, secara umum pengertian Busana adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki yang memberikan rasa nyaman dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.namun semakin berkembangnya jaman kebutuhan pokok ini semakin di minati baik itu dari kalangan perempuan hingga pria. Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia peminat busana semakin hari semakin meningkat terkhususnya di kalangan perempuan.
 Ada beberapa tips untuk memilih pakaian agar tampil elegan dengan busana hijab syar'i :
1. Tidak Transparan

Setiap saat  tentunya setiap wanita ingin tampil cantik dan menawan dengan hijab syar'inya. namun, beberapa perempuan kurah cekatan dalam memilih busana yang pas untuk digunakan. hal yang paling utama saat memilih pakaian adalah tidak menampakkan warna kulit (Transparan). ketika memakai hijab syar'i tentulah kika ita bertujuan untuk menutupi aurat kita, apa jadinya ketika hijab yang kita kenakan ternyata tidak mampu melindungi kulit pemakainya.

2.Tidak membentuk lekuk tubuh

Dalam pemakaian hijab syar'i tentu harus memperhatikan apakah hijabnya itu membentuk lekuk tubuh atau tidak, sehingga saat memakai hijab syar'i tidak menjadi pusat perhatian laki-laki hidung belang. terkhususnya saat akan berjalan-jalan di tempat yang ramai. jadi harus diperhatikan lagi busananya itu syar'i atau tidak.

3.  Pilihlah warna sesuai selera

Setiap perempuan pasti memiliki selera yang berbeda-beda, tidak terkecuali dengan warna. Tentulah setiap perempuan memiliki warna favoritnya sendiri. namun dalam pemilihan warna ini agar tampak lebih elegan perlulah kita memadukan warna busana kita. misalnya memadukan warna gelap dan warna terang hal tersebut dapat memberikan kesan elegan.

4. Hindari pemakaian warna yang sama setiap hari

 Meskipun pada dasarnya setiap perempuan memiliki selera warna yang berbeda, namun ada beberapa perempuan yang cukup fanatik dengan satu warna saja. hal tersebut sebaiknya di hindari, karena dapat membuat kesan tidak mengganti pakaian setiap hari. malu bukan kalau orang-orang beranggapan demikian. sebaiknya menggunakan busana dengan warna yang berbeda setiap harinya, atau paling tidak menyeling warna agar tampak telak mengganti busana.

5.  Padukan motif dengan polos

Selain warna perhatikan motif pada busana anda,karena motif bisa mempengaruhi daya tarik pada busana anda, jangan memadukan motif dengan motif, misalnya kerudungnya motif gamisnya juga motif. orang - orang akan beranggapan bahwa anda telah menghabiskan bunga-bunga yang ada di taman. cobalah untuk memadukan motif dengan yang polos, misalnya kerudung motif gamis polos atau sebaliknya.

Semoga bermanfaat 💏😃

About

Hetalia: Axis Powers - Taiwan